Artikel
Multikulturalisme dan tantangannya di indonesia: jejak kesetaraan etnis dan kultur di pura republik/ gambur angalayang kubutambahan bali
Kearifan lokal dalam merajut kerukunan antarumat beragama dapat ditemukan di Bali Utara, yaitu di Pura Negara Gambur Angalayang. Pura ini sarat dengan pesan makna multikulturalisme dalam good practices kehidupan pluralisme, baik terhadap ras, agama, etnik, maupun budaya, yang membuktikan bahwa multikulturalisme sudah terjadi jauh sebelum bangsa Barat memulainya. Tantangan bangsa Indonesia saat ini adalah munculnya gerakan radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama dan kemiskinan sebagai dasarnya. Pura Negara Gambur Angalayang merupakan monumen dalam konteks religi, yang menjadi faktor integratif bagi bermacam-macam umat beragama, etnik, dan budaya dalam kehidupan yang bersifat cross cultural di Bali Utara. Belajar dari sejarah, faktor integratif yang merupakan local wisdom (kearifan lokal) ini sangat cocok untuk dijadikan model pendidikan multikulturalisme, sekaligus berguna untuk meniti pertalian masa depan bangsa Indonesia menuju kemakmuran dan kesejahteraan (gemah ripah loh jinawi).
Sos 20180182 | J 300 Sos | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain