Artikel
Manfaat Pernikahan Poligami Bagi kaum perempuan
Pernikahan, sebagai salah satu dari ranah subyek kajian Islam, seringkali memunculkan permasalahan dalam sejumlah hal, termasuk ketika ia direlasikan dengan poligami. Poligami seringkali hanya dilihat dari perspektif kebutuhan dan eksistensi laki-laki. Istri yang menerima poligami identik dengan stigma “istri bermasalah.” Sudut pandang ini menyebabkan masyarakat memandang poligami sebagai bentuk penyiksaan terhadap perempuan. Namun praktik poligami secara terselubung tetap terjadi. Laki-laki “diperbolehkan” memiliki perempuan sebanyak yang ia mau, selama tidak dilakukan di dalam lembaga pernikahan. Poligami ilegal menimbulkan berbagai persoalan sosial dan menempatkan perempuan sebagai korban. Kajian melalui perspektif ekonomi, khususnya melalui konsep supply and demand, menunjukkan bahwa sikap masyarakat yang antipoligami telah menempatkan seluruh wanita dalam posisi tawar yang sangat rendah. Perjuangan kaum feminis untuk menolak poligami merupakan langkah yang tersesat dan justru merugikan kaum perempuan. Karenananya kajian ini mencoba untuk mengeksplorasi poligami melalui perspektif Islam. Islam sejatinya memberi hak istimewa kepada istri untuk memastikan keharmonisan rumah tangga dan kebahagiaan hidup. Namun, bila istri tidak nyaman dengan poligami, ia boleh keluar dari pernikahannya tanpa beban anak, nafkah, maupun kekhawatiran mendapatkan celaan masyarakat. Islam memberi kemudahan untuk menikah dengan laki-laki lain yang lebih baik.
Tah 20160360 | J 001.4/2 Tah | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain