Artikel
Peranan dalam masyarakat islam di era post modernisasi
Peran perempuan merupakan diskursus yang masih jadi perbincangan teoritisi feminis. Hal yang menjadi problem krusial adalah bagaimana memposisikan peran perempuan dalam masyarakat Islam kekinian. Melalui pendekatan tafsir tematik, tulisan ini mencoba untuk mendiskripsikan peran perempuan dalam masyarakat Islam di era post-modern. Wacana dan gerakan gender memiliki pengaruh besar bagi masyarakat Islam. Tuntutan peran tidak saja terkait kebebasan beraktifitas di ranah domestik tetapi juga terkait dengan ranah publik. Al-Qur’an hadir tidak dalam ruang dan waktu yang hampa, melainkan merespon beragam aktifitas masyarakat di tempat ia diturunkan. Ia – al-Qur’an – memiliki tata nilai normatif-idealitik yang harus diyakini, dipegang teguh dan dijalankan. Data-data teks al-Qur’an, dapat diilustrasikan dengan sebuah triadik yang menggambarkan peran perempuan dan relasinya dengan Tuhan; peran dan relasi perempuan dalam keluarga; dan peran dan relasinya dalam masyarakat termasuk masyarakat Islam. Islam, sebagai sebuah agama, di satu sisi merupakan ide murni karenanya absolut dan universal, namun di sisi yang lain, ia merupakan hasil pemikiran yang tidak saja relatif tetapi juga terbatas. Namun dengan kerelatifan dan keterbatasan hasil pemikiran itu, ia tetap mampu menunjukkan distingsi egaliteriannya dengan konsepsi yang dibangun gerakan feminism modern-sekuler melalui prinsip paritas.
Tah 20160358 | J 001.4/2 Tah | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain