Artikel
Kekerasan Terhadap Perempuan: Pesrpektif Pemikiran Agama Dan Sosiologi
Membincang kekerasan termasuk kekerasan terhadap perempuan sejatinya membincang relasi sosial dalam rentang panjang sejarah umat manusia. Kekerasan terhadap perempuan menampakkan diri dalam beragam bentuk, muncul dari ranah sosial, budaya, ekonomi, politik bahkan dari dan atas nama agama dalam semua tingkatan masyarakat.Relasi sosial dan pemahaman keagamaan acapkali menjadi pemicu kekerasan terhadap perempuan. Melalui perspektif sosiologis dan agama, kajian ini berusaha untuk mengeksplorasi kekerasan terhadap perempuan yang muncul dalam beragam entitas masyarakat. Dalam ranah agama, Islam sejatinya memandang bahwa tidak ada distingsi antara laki-laki dan perempuan karena ia (Islam) membawa misi kesetaraan, parameter distingsi hanyalah ketaqwaan kepada Tuhan..Dalam ranah sosiologis, semua manusia baik laki-laki maupun perempuan sejatinya berada pada posisi yang seimbang. Terjadinya paradoks berupa kekerasan terhadap perempuan dalam dua ranah keilmuan ini memunculkan gerakan feminisme yang tidak saja mencoba untuk menegakkan keadilan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tetapi juga berusaha untuk merekonstruksi peran dan fungsi perempuan demi tercapainya tatanan yang ‘ideal’ bagi ide-ide kesetaraan dan keadilan.Paling tidak harus ada gerakan feminism yang notabene merupakan gerakan transformasi bagi perempuan yang bertujuan untuk menciptakan relasi laki-laki dan perempuan kea rah yang lebih baik.
Tah 20160356 | J 001.4/2 Tah | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain