Artikel
Ayat-ayat Wahdat Al-Wujud dalam Kitab Tanbih al-Mashi Karya ‘Abdurrauf al-Sinkili
Salah satu momen kunci dalam perbincangan sejarah Islam Indonesia adalah polemik terkait negosiasi doktrin wah}dat al-wujud yang terjadi di Aceh pada abad ke-17 antara pengikut Hamzah al-Fansuri dan Nur al-Din al-Raniri. Dalam konteks polemikal tersebut, Abdurrauf al-Sinkili muncul sebagai sosok rekonsiliator. Ia mencoba merespon pertikaian tersebut lewat kitabnya yang berjudul “Tanbi>h al-Ma>shi”. Sebagai eksponen tasawuf moderat, ia mendasarkan argumentasi terkait paham wah}dat al-wuju>d kepada al-Qur’an. Tulisan ini membincang ayat-ayat al-Qur’an yang digunakan sebagai konfirmasi dalam argumentasi Abdurrauf. Setelah dikelompokan secara tematik-kronologis, tafsiran Abdurrauf terhadap beberapa ayat al-Qur’an yang terkait wah}dat al-wuju>d dianalisis menggunakan teori tafsir sufistik Hussein al-Dhahaby. Secara konklusif dapat dikatakan bahwa uraian Abdurrauf tersebut merupakan sebuah tafsir sufistik versi “s}u>fi-naz}ari” yang menggunakan pola “eisegesis” (dari gagasan ke teks). Hal ini tentunya merepresentasikan sikapnya sebagai rekonsiliator yang kemudian merasa perlu untuk mencari konfirmasi terhadap ayat al-Qur’an dalam evaluasinya terhadap doktrin wah}dat al-wuju>d yang kontroversial ketika itu.
Tah 20160344 | J 001.4/2 Tah | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain