Artikel
Ulul Albab Sebagai Poret Manusia Ideal (Studi Semantik al-Qur'an)
al-Qur’an adalah kitab sastra paling indah sepanjang masa. Sejak diturunkan hingga saat ini tidak ada seorang pun yang mampu membuat karya seindah tata bahasa sastra al-Qur’an. Kata demi kata teruntai indah mempesona.Kalimat demi kalimat tersusun anggun bagaikan intan permata. Ayat demi ayat tersambung indah bagaikan butir-butir tasbih yang terbuat dari mutiara.Tata bahasanya menakjubkan sesuai dengan obyek bahasan, sehingga menyentuh dan menggelorakan relung-relung hati bagi pembaca dan pendengarnya. Sungguh, al-Qur’an begitu indah bernilai sastra tinggi yang tiada bandingannya. Keteraturan, kesesuaian dan keanggunan antara satu ayat dengan ayat lainnya membuktikan ia bukanlah gubahan sastra Muhammad saw, melainkan wahyu ilahi yang diturunkan pada baginda Nabi untuk diinformasikan pada umat manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup di dunia. Kitab suci ini memang bukanlah kitab induk semua ilmu pengetahuan, tetapi benih-benih ide dasar semua ilmu pengetahuan terangkum di dalamnya. Karenanya, setiapkali para ilmuwan ketika menghadapkan ide dasar yang terdapat dalam al-qur’an mesti sesuai dengan hasil teori dan konsep yang mereka temukan. Statemen ini menyiratkan pada penulis untuk berusaha mengetahui dan memahami konsep ulul albab yang termaktub di dalamnya.Tulisan ini bersifat tafsir tematik, dimana penulis berupaya mengumpulkan ayat-ayat yang setema, yaitu ayat-ayat ulul albab, kemudian melacak pada kitab-kitab tafsir klasik dan kontemporer. Telaah tafsir tematik ini dilakukan untuk mengetahui konsep ulul albâb secara utuh dalam pandangan al-Qur’an.
Oka 201600306 | J 400.5 Oka | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain