Artikel
Melacak Akar Paham Teologi Islam di Indonesia
Teologi Ahlussunnah wal Jamaah sebagai ikon pemahaman teologi umat Islam di
Indonesia merupakan hasil pilihan pada masa lalu sebagai sebuah pendekatan
islamisasi yang mengacu kepada pemeliharaan suasana equlibrium. Pada
satu sisi, model pemahaman teologi tersebut, cukup ampuh untuk melakukan
proses islamisasi tanpa menimbulkan kegoncangan sosial, tetapi kelemahan
pendekatan ini tidak efektif untuk melakukan transformasi dalam berbagai pranata sosial.Sehingga yang terjadi adalah komunitas mengalami konversi ke dalam Islam tetapi pranata sosial mereka baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, hukum dan sebagainya lebih dikendalikan oleh tradisi lokal atau rekayasa modernisme barat.Keadaan itu mulai mengalami perubahan citra setelah dekade 1970-an dengan terjadinya reorganisasi pengajaran Islam dengan memperkenalkan distingsi Islam ajaran dengan Islam budaya. Akan tetapi,
gagasan tersebut memperoleh reaksi yang cukup keras dari sesama intelektual muslim.Prestasi terbesar dari teologi Ahlussunnah wal Jamaah adalah merumuskan sinergi antara wacana keislaman, demokrasi dan kebangsaan pada Muktamar NU di Situbondo pada tahun 1984, sehingga Indonesia sebagai negara berdasarkan Pancasila dipandang sebagai bentuk final tuntutan Islam .
Har 20160179 | J 200 Har | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain