Artikel
Pergulatan Minoritas Dalam Negara Hegemonic : Studi Kasus Muslim Bansamoro Di Mindanao, Filiphina Selatan
Artikel ini menggambarkan hubungan antara entitas-entitas politik Bangsamoro atau Muslim di Mindanau dan Entitas-entitas politik pemerintahan Piliphina yang bisa di katakan berada di titi nadir sebab pembatalan rencana penandatanganan MoA-AD( Memorandum Of Agreement On Ancestrel Domain ) antara MILF ( Mindanao Islamic Liberation Front )and the GRP ( Goverment of the Republic Of the Philiphines ) oleh Hakim Agung Filiphina pada bulan Oktober 2008. Sekarang hubungan mereka hanya terikat oleh genjatan senjata yang bersifat temporal. Sementara itu MILF yang sebenarnya adalah program satu-satunya representasi Islam di Mindanao selain MNLF ( Front Pembebasan Nasional Mindanao )dan kelompok datu atau pemimpin tradisional. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pluralitas dalam bangsamoro itu sendiri menjadi kendala dalam proses pembicaraan perdamain karena tidak adanya platform yang sama di antara mereka. Sementara itu GRP, cenderung berbicara dengan faksi GRP secara terpilih, sehingga terkesan monolitik. Harus ada upaya untuk membangun platform bersama antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam Bangsamoro tersebut. Selanjutnya GRP harus memfasilitasi komunikasi dan dialog antara faksi-faksi dalam bangsamoro. Selain itu Bangsamoro harus meyakinkan orang-orang di Filiphina betapa pentingnya perdamain dengan Bangsamoro adalah atas nama kepentingan nasional secara keseluruhan.
Dia 20150533 | J 200.5 Dia | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain