Skripsi
Pendusta agama dalam perspektif al Quran :Analisis surat al-Ma’un menurut mufasir klasik dan kontemporer
Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Ironisnya, kuantitas itu ternyata tidak sejalan dengan kualitas. Di negara mayoritas Muslim ini, ternyata tingkat problematika sosialnya lebih tinggi dibandingkan negara-negara barat yang notabene non-Muslim. Peduli sosial yang diantaranya adalah menyantuni anak yatim, menganjurkan memberi makan orang miskin dan saling membantu sesama merupakan bagian tak terpisahkan dari keberagamaan. Sikap tidak peduli sosial merupakan hal yang dikecam dalam Alquran, bahkan dalam surat al-Ma’un, orang yang demikian dikategorikan sebagai pendusta agama. rnTujuan penelitian ini untuk memaparkan berbagai aspek mengenai surat al-Ma’un yang meliputi: 1) penafsiran menurut mufasir klasik dan kontemporer, 2) ciri-ciri pendusta agama dan 3) nilai yang terkandung di dalam surat al-Ma’un. rnDalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan berdasarkan kepustakaan (library research). Sumber data yang digunakan adalah literatur-literatur tafsir representatif baik klasik maupun kontemporer. Sementara analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. rnHasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendusta agama ialah orang yang tidak peduli, menyakiti, dan mezalimi anak yatim, tidak menganjurkan keluarga maupun orang lain untuk memberi makan orang miskin, lalai terhadap waktu dan hakikat shalatnya, riya ketika shalat dan melakukan ibadah lainnya serta enggan membantu orang lain yang membutuhkan dengan barang ataupun jasa yang bisa digunakan untuk membantu orang lain. Sedangkan nilai yang terkandung dalam surat ini adalah, keberagamaan yang sejati haruslah utuh mengikuti aturan-aturan agama. Harus ikhlas dan khusyuk dalam melaksanakan ibadah, kemudian ditindaklanjuti dengan peduli terhadap lingkungan sosialnya.rn
U-2014/TH/028 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain