Skripsi
Studi kualitas penafsiran surat at Taubah ayat 17 dalam tafsir al Misbah dan Mafatih al Ghaib
Dalam menafsirkan surat al-taubah ayat 17, yang berisi tentang larangan memakmurkan masjid bagi kaum musyrikin terjadi perbedaan antara M. Quraish Shihab dalam kitab tafsir al-Misbah dan Fakhruddin ar-Razi dalam kitab tafsir Mafatih al-Ghaib. M. Quraish Shihab cenderung longgar dalam melarang kaum musyrikin tersebut, sedangkan Fakhruddin ar-Razi lebih ketat. Hal itu berhubungan dengan perbedaan penggunaan perangkat yang digunakan keduanya dalam menafsirkan ayat tersebut, sehingga perbedaan ini juga menentukan tingkat kualitas penafsiran seseorang.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas penafsiran M. Quraish Shihab dan Fakhruddin ar-Razi, khususnya dalam menafsirkan surat al-Taubah ayat 17, maka penulis menguji kualitas penafsiran keduanya. Di samping itu untuk menjelaskan kualitas pribadi M. Quraish Shihab dan Fakhruddin ar-Razi sebagai ulama ahli tafsir.
Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa dalam menafsirkan Alquran harus menggunakan perangkat-perangkat yang telah dirumuskan oleh para ulama, perangkat-perangkat tersebut adalah Ulum al-Quran, Ushul Fiqh, ilmu bahasa, dan hadis. Begitu juga ketika menguji kualitas penafsiran dalam penelitian ini. Penulis menggunakan perangkat-perangkat tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis terhadap kualitas pribadi mufasir, hal itu mencakup intelektual dan moralitas, mengenai intelektualitasnya tentu saja penguasaannya terhadap perangkat-perangkat untuk menafsirkan Alquran. Setelah mengetahui kualitas mufasir, kemudian langkah berikutnya menguji kualitas penafsiran mereka terhadap surat al-Taubah ayat 17.
Data yang ditemukan menunjukkan bahwa ada perbedaan perangkat yang digunakan, M. Quraish Shihab lebih menggunakan pendekatan bahasa dan pendapat ulama fiqh untuk menguatkan pendapatnya. Sedangkan Fakhruddin ar-Razi menggunakan tafsir dengan menggunakan ayat lain dengan analisanya yang tajam.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perbedaan penggunaan perangkat tafsir merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas penafsiran M. Quraish Shihab dan Fakhruddin ar-Razi terhadap larangan memakmurkan masjid. Hal itu berpengaruh terhadap batasan larangan kaum musyrikin dalam memakmurkan masjid.
KU-2014/TH/033 | KU-2014 033 TH | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain