Artikel
Radikalisme dan Terorisme Agama, Sebab dan Upaya Pencegahan
Para teroris baik yang tertangkap, diadili dan dihukum maupun para pendukungnya,menyatakan apa yang mereka lakukan (teror) adalah jihad fi sabilillah . Perjuangan dengan kekerasan dan teror dipandang sebagai jihad suci, perampokan dipandang sebagai
fa’i dan meledakkan diri (bombunuh diri) dianggap syahid (amaliyah
al istisyhad ). Selagi cita-cita mendirikan daulah Islamiyah atau
khilafah ala minhaj al nubuwah belum terwujud maka radikalisme
kelompok ini akan tetap tumbuh dan berkembang. Namun demikian pandangan dan gerakan radikal serta terorisme ternyata dapat berubah sejalan dengan keterbukaan para ideolognya. Pengalaman Dr. Najih Ibrahim dan Dr. Karom Zuhdi di Mesir dapat menjadi model bagaimana ideologi jihadis seperti Al Jama’ah al Islamiyah
di Mesir mengalami reinterperetasi dan penyadaran bahwa perjuangan yang selama ini dilakukan tidak pernah berhasil, bahkan
kontraproduktif. Perubahan semacam ini dapat ditiru dan dikembangkan di Indonesia melalui dialog antara tokoh-tokoh yang berpaham radikal dengan Ahlu Sunnah wal Jamaah yang moderat.
Majelis Ulama Indonesia diharapkan dapat menjadi rumah bersama diantara mereka melaui pengaktifan jaringan asosiasional dan jaringan keseharian umat Islam .
Har20150047 | J 200 Har | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain