Skripsi
Komunitas pengrajin genteng: Studi tentang pemberdayaan komunitas pengrajin genteng di Desa Palengaan Laok Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan
Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan rnpendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan menggali data sebanyak-banyaknya kemudian merangkum dan memilah-milah data yang telah didapatkan dari seluruh informan yang berada di lokasi penelitian. rnHasil penelitian mengungkapkan bahwa, adanya usaha produksi genteng di Desa Palengaan Laok tersebut telah memberikan pencerahan kepada para pengrajin genteng dan masyarakat sekitar. Keberhasilan dalam pengembangan rnpengrajin genteng tersebut, tidak lepas dari adanya tahapan atau proses yang dilakukan oleh para pengrajin genteng di sana, yaitu dari proses perintisan usaha genteng, membentuk sebuah perkumpulan atau paguyuban khusus bagi pengrajin genteng untuk membahas tentang pemasaran genteng, keberlangsungan dari usaha produksi genteng, dan pembicaraan apa saja yang berkenaan dengan usaha produksi genteng. Saat ini usaha tersebut telah menjadi sentra perekonomian masyarakat desa yang pemasarannya sampai ke berbagai daerah khususnya di Jawa Timur bagian timur Surabaya mulai Pasuruan sampai ke Banyu Wangi. rnAda beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam komunitas Pengrajin Genteng di Desa Palengaan Laok Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan 1. Faktor pendukung: Tingginya solidaritas antar masyarakat untuk saling melakukan kerja sama. Sumber daya manusia yang suka bekerja keras, ulet, rnkreatif dan semangat untuk maju. Adanya paguyuban atau perkumpulan yang rndapat memperkokoh rasa kebersamaan antar pengrajin. Adanaya mesin pengolah rntanah yang dapat mempercepat dan memperbesar hasil produksi. Adanya rnpemberian merk dagang pada genteng yang dapat menjadikan genteng tersebut rndikenal sampai ke berbagai daerah. Adanya link atau relasi kerja yang luas dan jangkauan usaha yang luas, sehingga bisa melakukan penjualan dan pengiriman hasil produksi sampai lintas pulau, bahkan lintas propinsi. 2. Faktor penghambat: Belum adanya pihak yang mau berpartisipasi dalam bidang pelatihan dan pemberian bantuan mesin teknologi yang dapat mempercepat hasil produksi. rnTidak adanya geliat dari para pengrajin untuk mengadakan studi kerja dalam rnrangka meningkatkan sistem produksi yang lebih canggih dan modern.
D-2013/PMI/045 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain