Skripsi
Bimbingan dan konseling Islam dengan teknik tatsqif untuk mengatasi sikap enggan dalam shalat berjamaah pada seorang santriwan asrama mahasiswaa Islam Daar al-Najah Wonocolo Surabaya
Fokus masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1) Apa saja faktor penyebab munculnya sikap enggan dalam sholat berjama’ah?, (2) Bagaimana proses Bimbingan Konseling Islam dengan Tehnik tatsqif untuk Mengatasi Sikap Enggan dalam Sholat Berjama’ah?, (3) Bagaimana hasil dari proses Bimbingan Konseling Islam dengan Tehnik tatsqif untuk Mengatasi Sikap Enggan dalam Sholat Berjama’ah?rnDalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisa deskriptif komparatif. Dalam menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan munculnya sikap enggan dalam sholat berjama’ah yaitu prosesnya menggunakan analisa deskriptif. Sedangkan proses dan hasil akhir dari pelaksanaan bimbingan konseling islam dengan tehnik tatsqif, dimana penulis bmemandingkan data teori dengan data yang terjadi di lapangan.rnDalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor penyebabnya adalah. Kebiasaan klien yang gemar tidur di tengah malam bahkan hingga menjelang dini hari lantaran facebook, sehingga sukar dibangunkan ketika masuk waktu sholat subuh, Ketika diajak untuk sholat dengan berjama’ah, sering kali beralasan atau menunda-nunda waktu sholat, Ketika diingatkan dan dinasehati, klien bersikap acuh dan sering beralasan, guna untuk membela dirinya, Apabila klien sedang memegang Android dan Laptop, dirinya sering melalaikan kewajiban yang seharusnya dia kerjakan, bahkan sering terlambat untuk sholat dengan berjama’ah. Dalam penelitian ini proses konseling yang terjadi menggunakan Tehnik Tatsqif yang di dalamnya terdapat 3 tahapan yaitu tahap halqoh, tahap mutaba’ah, tahap interaksi dengan umat. Kesemua tahapan tersebut dilaksakan secara berurutan 3-5 kali pertemuan. dengan pendekatan ini konselor membina klien dengan tsaqofa Islam, membimbing klien dengan hukum-hukumnya, dibacakan al-Quran kepada klien, menjelaskannya, memerintahkan klien untuk menghapal dan memahami al-Quran, sertta memotivasi klien untuk menyampaikan dakwh di tengah-tengah umat. dengan harapan agar terjadi perubahan pada diri klien baik dari segi nafsiyah maupun aqliyah, serta mampu mengajak teman, saudara maupun keluarganya untuk menambil hal yang utama khususnya dalam sholat berjama’ah, sedangkan hasil akhir dari proses konseling ini adalah berhasil dengan prosentase 80% yang mana hasil tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan pada nafsiyah atau aqliyah klien yang mampu mengubah kebiasaan buruknya, serta membiasakanya dengan selalu mengambil hal yang utama khususnya dalam sholat bfrjama’ah.rn
D-2013/BKI/045 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain