Skripsi
Analisis pembelajaran interaktif komunikatif dalam dialog antara Nabi Musa dan Nabi Khidir: Tinjauan Surat al-Kahfi ayat 60-82
Pembelajaran merupakan proses berlangsungnya kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dan guru, dalam mencapai sebuah kegiatan yang diharapkan dapat menanamkan nilai (transfer of value) dan menanamkan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge).Guru dituntut untuk lebih faham dengan maksud dan tujuan dari anak didik itu sendiri. Pembelajaran yang notabenenya berpusat pada siswa (student centered) berbeda dengan pengajaran yang notabenenya berpusat pada guru (theacher rncentered). Pembelajaran yang berpusat pada siswa, hal ini bisa didapati apabila seorang guru menerapkan pola interaksi dan komunikasi yang baik dengan murid, Pembelajaran sendiri merupakan proses dialogis, Proses interaksi yang komunikatif terhadap siswa merupakan elemen esensial yang harus diterapkan dalam pola rninteraktif antara guru dengan murid ketika proses belajar mengajar berlangsung. Pola pembelajaran yang berbasis komunikasi dan interaksi ini pernah di terapkan dalam kisah yang terjadi antara Nabi Musa as dan Nabi Khidir as, dimana posisi Khidir rnsebagai seorang guru sedangkan Musa sebagai murid. rnMelihat betapa pentingnya pembelajaran yang menanamkan pola interaksi dan komunikasi yang terjalin baik antara seorang guru dengan murid, maka penelitian ini penulis mengangkat judul “Analisis Pembelajaran Interaktif Komunikatif dalam Dialog antara Nabi Musa dan Nabi Khidir (Tinjauan Surat al-Kahfi ayat 60-82). rnYang memaparkan tentang pola dialog yang terjadi antara Nabi Musa dan Nabi Khidir sehingga menanamkan nilai-nilai pembelajaran dalam diri Musa, sehingga menuju proses kesadaran hakikinya, dan menanamkan nilai pembelajaran yang interakif dan komunikatif dalam dunia pembelajaran saat ini. rnPenelitian ini, penulis mendapati poin penting yang kami analisis dari pola dialog antara Musa dan Khidir, diantaranya: adanya motivasi belajar yang begitu besar yang dimiliki Musa dalam belajar kepada Khidir sehingga Musa sangat ter motivasi untuk belajar kepada Khidir, adanya pola dialog interaktif komunikatif, rndimana Musa memusatkan perhatianya terhadap Khidir yang ditunjukkan dengan cara khidir mengajaknya ikut berjalan denganya, meskipun Khidir tahu, ilmu Musa berbeda dengan ilmu Khidir dan Musa tahu bahwasanya Khidir tidak akan sabar dengan apa yang dilihat di perjalanan nantinya, namun Khidir tetap sabar rnmembimbing Musa, adanya gejala psikologis yang dialami Musa, dimana apa yang dilihat Musa berlawanan dengan faham syar`i nya, sehingga membuat Musa tidak sabar dan marah terhadap faham hakiki Khidir, namun hal inilah yang membawa proses kesadaran Musa bahwasanya ada seorang hamba Allah yang lebih alim dari rnbeliau, dan dari sini beliau dapat mengambil ibroh dari keikut sertaanya dengan Khidir di perjalanan. rn
T-2013/PAI/178 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain