Skripsi
Dzu al Qarnain fi al Qur'an: Dirasah muqaranah bain tafsir Jami' al Bayan li Ibn Jarir al Thabari wa kutub al tarikh/Yetti Nur Afni; Roem Rowi
Yetti Nur Afni, Dzu al-Qarnain fi al-Quran (Dirosah Muqaranah Bayna Tafsir Jami’ al-Bayan li Ibn Jarir al-Thabari wa Kutub al-Tarikh).rnDi kalangan ulama’ mufassirin terdapat beragam pemahaman tentang sosok Dzu al-Qarnain (sebagaimana halnya yang terjadi di kalangan para sejarawan). Hal itu berhubungan dengan beragamnya sumber yang mereka terima dan analisa mereka terhadap sumber-sumber tersebut. Demikian juga dengan penafsiran Dzu al-Qarnain menurut Imam Ibn Jarir al-Thabari dan para sejarawan.rnTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Ibn Jarir al-Thabari dan para sejarawan tentang siapakah sosok Dzu al-Qarnain yang disebutkan dalam al-Quran. Kemudian dapat mengetahui perbandingan pendapat tentang Dzu al-Qarnain berdasarkan pendapat yang mereka tulis dalam masing-masing kitab mereka.rnPenelitian ini bertolak dari data yang ditemukan penulis bahwa dalam kitab tafsir karya al-Thabari disebutkan riwayat yang menyatakan bahwa Dzu al-Qarnain dalam al-Quran adalah Iskandar al-Maqduni (atau yang biasa kita kenal dengan Alexander The Great), sedangkan dalam biografi Alexander The Great disebutkan bahwa disamping kesuksesannya yang tak tertandingi sebagai komandan militer, kecerdikan, kecerdasan, dan kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan, ia adalah orang yang pemarah, kasar, merasa bahwa dirinya adalah putra Zeus (dewa Yunani) dan pada tahun-tahun terakhir hidupnya ia juga menunjukkan gejala megalomania. Hal ini sangat bertentangan dengan karakteristik Dzu al-Qarnain dalam al-Quran yang merupakan seorang hamba yang sholeh, rendah hati dan tidak sombong. Oleh karenanya perlu penelitian lebih lanjut untuk mengungkap hal ini. rnPenelitian ini dilakukan dengan metode analisa diskripsi. Yakni, dengan menggambarkan secara detail pendapat al-Thabari dan para sejarawan tentang sosok Dzu al-Qarnain dalam kitab-kitab yang mereka tulis. Kitab “Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Quran” karya Ibn Jarir al-Thabari dan kitab-kitab sejarah yang meliputi “al-Sirah al-Nabawiyyah” karya Ibn Hisyam, “Muqaddimah” karya Ibn Khaldun, dan “wa Yas’alunaka ‘an Dzi al-Qarnain” karya Abu al-Kalam Azad.”Analisa selanjutnya dilakukan dengan membandingkan persamaan dan perbedaan pendapat keduanya tentang sosok Dzu al-Qarnain. rnData yang ditemukan menunjukkan bahwa dalam literarur sejarah arab ditemukan tidak hanya satu orang saja yang mempunyai gelar Dzu al-Qarnain. pendapat al-Thabari sama dengan pendapat para sejarawan klasik yang masa hidupnya tidak jauh dengannya, tetapi berbeda dengan pendapat para sejarawan kontemporer yang hidup jauh setelahnya.rn Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan dan persamaan pendapat diantara mereka kemungkinan dikarenakan perbedaan metodologi yang digunakan, sejarawan kontemporer menggunakan metodologi yang lebih disempurnakan dibandingkan metodologi yang dipakai sejarawan terdahulu sebagaimana yang dipakai pula oleh al-Thabari dalam masalah ini.rn
U-2012/TH/048 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain