Skripsi
Penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) untuk meningkatan hasil belajar matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan di kelas V A SDN Gayungan II / 423 Surabaya
Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V A dalam pembelajaran pada materi penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan. Di SDN Gayungan II Surabaya masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi penjumlahan dan pengurangan berbagi bentuk pecahan. Maka perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan kerja sama yang salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) .rnPenelitian ini bertujuan untuk: (1). Mengetahui penerapan model kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan di kelas V A SDN Gayungan II Surabaya, (2). Mengetahui peningkatan hasil belajar matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan di kelas V A SDN Gayungan II Surabaya.rnJenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, model PTK yang digunakan yaitu model Kemmis dan Mc Taggart, dimana dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan, meliputi: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan tes. Adapun data yang diperoleh di analisis secara deskriptif dan di analisis dengan menggunakan rumus nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar. Dari penelitian ini diperoleh simpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan di kelas V A SDN Gayungan II / 423 Surabaya. rnHasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Penerapan model pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) berjalan dengan baik melalui perbaikan-perbaikan pada setiap siklus. Dalam PBM dapat dilihat aktivitas guru dan siswa yang mengalami peningkatan dari mulai pra siklus ke siklus I kemudian ke siklus II. (2). Hasil belajar siswapun meningkat dari rata-rata nilai perolehan siswa dari pra siklus 54,47 menjadi 55,13 di siklus I yang secara klasikal belum tuntas dan belum memenuhi KKM 70, kemudian menjadi 72,37 d siklus II yang secara klasikal sudah tuntas. Begitu pula dengan ketuntasan belajar siswa dari 47,37 % di pra siklus menjadi 52,6% di siklus I dan untuk siklus II 78,95% dengan kategori baik.Dengan demikian hasil penelitian di kelas V A SDN Gayungan II Surabaya.rn
T-2013/PGMI/050 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain