Skripsi
Study tentang penentuan kriteria ketentusan minimal (KKM) dan kesesuaian hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Surabaya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam
Skripsi ini berupaya untuk membahas tentang bagaimana seorang pendidik dan lembaga pendidikan dalam menentukan batas minimal ketuntasan peserta didik atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dalam mencapai KKM yang ditentukan oleh lembaga tersebut. Penelitian ini dilakukan di kelas VII di SMP Negeri 13 Surabaya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan dikaji secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik observasi, interview, dan dokumenter dalam upaya pengumpulan datanya. Data yang diperoleh dikumpulkan untuk kemudian dievaluasi dengan menggunakan analisis deskriptif dan dipaparkan secara kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat penulis simpulkan bahwa di SMP Negeri 13 Surabaya dalam menentukan KKM yang dilakukan oleh guru mata pelajaran PAI kelas VII berlandaskan pada Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang “Standar Penilaian Pendidikan” namun masih kurang sesuai dan kurang tepat karena dalam mekanisme penentuannya guru memang memperhatikan tiga komponen atau rambu-rambu penting, yaitu tingkat kompleksitas, daya dukung dan intakes peserta didik kelas VII. Tetapi untuk tingkat kompleksitas materi guru tidak melakukan pembaha-ruan dalam setiap tahun ajaran baru, beliau hanya berpacu pada tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan untuk tingkat daya dukungnya guru hanya berpusat pada satu atau dua sudut pandang saja pada setiap SK dan KD. Adapun untuk melihat intake peserta didik baru di SMP Negeri 13 Surabaya guru PAI sudah sangat tepat karena tidak hanya melihat pada hasil UAN saja, tetapi juga melakukan tanya jawab secara random sampling pada saat 1 minggu seusai MOS. Untuk hasil belajarnya dari hasil UH, hasil tugas dan hasil UTS 2 nilai tertingginya adalah 95, nilai terendahnya adalah 60, dan nilai rata-ratanya adalah 85. Dari 353 peserta didik yang belum sesuai hanyalah 29 peserta didik sehingga bisa dikatakan bahwa kesesuaian hasil belajar siswa kelas VII sebesar 92% sudah sesuai dan mencapai KKM yang ditentukan yakni 78 dan faktor yang mempengaruhi para peserta didik SMP Negeri 13 Surabaya tersebut adalah faktor dari dalam dan luar. Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran kepada seluruh lembaga pendidikan dan para dewan guru mata pelajaran di SMP Negeri 13 Surabaya dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebaiknya jangan hanya lebih mengutamakan tingkat intake siswa. Setiap tahun ajaran baru hendaknya memperbaharui dan mempertimbangkan dengan benar dan tepat ketiganya. Kepada para orang tua dan guru agar terus memberikan dorongan dan arahan serta bimbingan kepada peserta didik.
T-2013/PAI/170 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain