Skripsi
Komunikasi Transendental Ayam Abu-Abu
Ada satu persoalan yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu: bagaimana pola komunikasi ayam abu-abu yang terjadi pada siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Surabaya. Dengan fokus masalah yaitu: (1) bagaimana komunikasi interpersonal siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Surabaya yang beraktifitas sebagai ayam abu-abu, (2) Bagaimana komunikasi transendental siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Surabaya yang beraktifitas sebagai ayam abu-abu.rnUntuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif etnografi yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena sosial dalam masyarakat dengan realitas yang utuh dan menyeluruh dengan memahami cara orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena yang teramati dalam kehidupan sehari-hari, kemudian menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara, dan dokumen yang terkait untuk di analisis dan interpretasi sesuai acuan dan nilai.rnDari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa (1) komunikasi interpersonal yang terjadi dalam lingkungan sosial ayam abu-abu, sangatlah bervariatif sesuai dengan makna yang terkandung di lingkungan tersebut bagi mereka. Sebagian besar mereka ramah, sopan, humanis, peduli, penurut dan terkadang menjadi pendiam atau tertutup berdasarkan makna lingkungan yang mereka peroleh tidak sesuai dengan kebutuhan atau keinginan biologisnya, (2) komunikasi transendental yang terjadi dalam dialek batin ayam abu-abu dilakukan dengan media shalat, puasa, doa, dzikir, dan sedekah yang mereka anggap dapat menebus sedikit dosanya kepada tuhan, sebab mereka telah menjalankan salah satu perintah Nya walaupun tidak rutin, dan meskipun mereka merasa kotor namun mereka memiliki keyakinan kuat bahwa tuhan pasti menerim amal ibadahnya dan memahami keadaan hambanya.rnBeberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan mengenai hasil penelitian ini adalah (1) diharapkan dapat menciptakan serta menumbuhkan nilai-nilai sosial di kalangan pelajar yang secara fikir atau perilaku mengakui adanya budaya, norma dan etika yang harus dijunjung tinggi, (2) memberikan masukan kepada keluarga dan pihak sekolah untuk melakukan hubungan interaksi sosial dan perhatian yang baik serta harmonis sehingga komunikasi dapat berjalan efektif, (3) diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan secara teoritis dan dapat menjadi acuan untuk riset berikutnya.rn
D-2013/KOM/073 | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain