Artikel
Filsafat Islam : antara duplikasi dan kreasi /
Banyak tokoh muslim menggeluti filsafat, dan menjadi filosof. Sayangnya, banyak orientalis yang menafikan kemampuan umat Islam untuk berfilsafat. Tenneman dan Renan adalah diantara mereka yang menafikan, setidaknya meragukan, kemampuan pemikir muslim berfilsafat. Ada tiga alasan yang mereka usung; pertama, al Qur'an menegasikan kebebasan berpikir; kedua, karakter bangsa Arab yang tidak mungkin bisa berfilsafat; ketiga, bangsa Arab adalah ras Semit yang termasuk ras yang mempunyai daya nalar lemah. Sementara itu, orientalis yang lain berpendapat bahwa filsafat Islam sejatinya adalah filsafat Yunani yang diislamkan. Tulisan ini mencoba mengelaborasi pemikir-pemikir muslim yang dengan intens menjawab keraguan para orientalis terhadap kemampuan dan kemandirian pemikir-pemikir muslim dalam berfilsafat. Mereka menunjukkan bahwa para filosof muslim tidak sekedar menduplikasikan filsafat yang telah mapan sebelumnya, melainkan berkreasi sendiri memalui sumber utamanya yaitu al Qur'an.ifa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain