Artikel
Desakralitas dan historisitas dalam studi al Qur'an kontemporer : telaah atas pemikiran Fazlur Rahman /
Dalam pandangan Fazlur Rahman, studi al Qur'an setelah abad XI mengalami kebuntuan, jumud, dan tidak berkembang. Hal ini disebabkan karena studi al Qur'an terlampau leterlik, apologetik, dan atomistik. Oleh karena itu, Rahman menawarkan sebuah metode penafsiran al Qur'an yang dikenal dengan sebutan Gerakan Ganda [Double Movement], yaitu proses penafsiran al Qur'an dari situasi sekarang ke masa al Qur;an diturunkan, kemudian kembali lagi ke masa kini. Landasan metode ini adalah desakralitas dan historisitas. Gagasan Rahman ini telah menginspirasi banyak pemikir Islam sesudahnya dalam memahami al Qur'an karena telah membuka ruang maupun kebutuhan bagi penafsiran baru.ifa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain