Artikel
Teologi kekayaan : telaah terhadap eksistensi dan fungsi kekayaan /
Al Qur'an memandang bahwa keinginan manusia mendapat kekayaan untuk memenuhi hajat hidupnya, sebagai sesuatu yang lazim [thabi'i] dan urgen [dlaruri], baik bersifat materi maupun nonmateri. Al Qur'an memandang kekayaan sebagai sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri kepada Khaliq-nya. Kesadaran manusia terhadap kekayaan yang dikuasai, diharapkan muncul sikap derma yang memperkokoh sifat kemanusiaan dan akan mengantarkan kepada derajat yang mulia, baik di sisi Tuhan maupun terhadap sesama manusia. Al Qur'an memandang bahwa kekayaan dilihat dari aspek perolehan, pemilikan serta pemanfaatannya, tidak lepas dari hubungan fundamental [teologi] antara manusia dan Tuhan. Hubungan tersebut didasarkanpada sikap etis manusia dalam berinteraksi dengan kekayaan, mulai dari cara perolehan, pemilikan, dan pemanfaatannya.yo.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain