Artikel
Formulasi sufistik Dzunnun al Misri :
Ma'rifat yang dicapai seseorang itu terkadang diberi nama yang bermacam-macam. Imam al Syarbasi menyebutnya ilmu al Mauhubah [pemberian], Imam al Syuhrowardi menyebutnya al Israqiyah [pancaran], sedangkan Ibnu Sina menyebutnya al Faid [limpahan]. Sementara di kalangan dunia pesantren dikenal dengan istilah Futuh [pembuka], dikalangan masyarakat Jawa dikenal dengan nama ilmu laduni,dan dikalangan kebatinan disebut wangsit. Tetapi dalam arti sufistik, ma'rifah dinamakan sebagai pengetahuan tentang hakikat Tuhan, melalui hati sanubari. Pengetahuan itu demikian lengkap dan jelas sehingga jiwanya merasa satu dengan yang diketahuinya itu, yakni Tuhan. Bagi Dzunnun al Misri, ma'rifah bukanlah hasil pemikiran manusia tetapi bergantung pada karunia Tuhan yang dimasukkan kedalam hati seorang sufi yang sanggup menerimanya, sehingga hatinya penuh dengan cahaya. Karenanya ketika Dzunnun ditanya, dengan jalan apa tuan mencapai ma'rifah? kemudian dijawab oleh beliau: Aku mencari ma'rifah dengan..yo.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain