Artikel
Pendidikan budi pekerti menurut pandangan Sigmund Freud :
Ada dugaan dalam masyarakat, bahwa pendidikan budi pekerti manusia Indonesia khususnya anak-anak tidak tertangani secara memadai, sehingga perilakunya sangat memprihatinkan. Berdasarkan teori Freud, kepribadian manusia terdiri atas aspek id yang bekerja berdasarkan prindip kenikmatan, menurut pemuasan segera atas nafsunya; ego yang berperan berdasar prinsip realitas, berperan sebagai pengendali dan superego yang merupakan komponen moral kepribadian, berisi norma-norma sosial sebagai acuan ego dalam mengendalikan id, dan merupakan aspek moral yang menentukan benar atau salah, pantas atau tak pantas, dan susila atau tak susila. Karenanya pendidikan budi pekerti menurut Freud harus terjadi sejak usia dini, berlangsung dalam proses internalisasi, dan karenanya agen luar memegang peran kunci. Esai ini menyimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti harus berlangsung di sekolah, di rumah dan di masyarakat. Esai ini membahas pula kelangkaan model, suatu faktor yang amat penting.yo.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain