Artikel
Dari arabische school ke rakha : kajian tentang pesantren rasyidiah khalidiyah amuntai Kalimantan Selatan /
Masyarakat Banjar [Kalimantan Selatan] dan Islam adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Keduanya begitu identik sehingga berbicara tentang masyarakat Banjar tanpa berbicara tentang Islam menjadi tidak tuntas. Kehadiran pesantren RAsyidiah Khalidiyah yang didirikan oleh K.H. Abdurrasyid menjadi wadah bagi masyarakat Banjar untuk memperdalam agama Islam. Berbeda dengan pesantren di Jawa yang sampai saat ini masih banyak menggunakan sisitem pendidikan sorogan, bandongan, dan khalaqah, pesantren Rasyidiah Khalidiyah menerapkan sistem klasikal. Pesantren yang didirikan pada tahun 1922 dan pernah dipimpin oleh K.H. Idham Khalid ini telah memainkan peranan penting dalam transmisi pengetahuan Islam di kalimantan Selatan, khususnya di hulu sungai utara dan telah menjadi sumber penyedia dai, munaligh, dan pimpinan masyarakat yang tersebar diberbagai pelosok Kalimantan, Sumatra dan bahkan ke Malaysia.he.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain