Artikel
Problem epistemologi dalam studi keagamaan :
Dalam tulisan ini penulis mengungkapkan studi gama dan keagamaan. Studi agama lebih menekankan pada materi atau dokrin, sedangkan studi keagamaan lebih menekankan pada agama sebagai sistem keagamaan. Hal yang muncul karena adanya suatu distorsi yang ditimbulkan oleh pendekatan outsider dalam kajian keagamaan. Oleh karena itu untuk membahas bidang kajian, penulis menggunakan pendekatan empatik-obyektif atau lebih dikenal dengan pendekatan fenomenologi agama. Pendekatan ini melibatkan satu empati yang disiplin, berusaha untuk menjadikan apa yang dipahami dan dialami oleh orang dalam dapat diakses oleh orang lain di luar dan mendorong terciptanya satu pemahaman empatik yang bertujuan untuk dapat menjadi netral dan tidal menghakimi, terpisah dari reaksi dan penilaian kita sendiri.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain