Artikel
Pluralisme, konflik dan kearifan dakwah :
Berdakwah meskipun merupakan tugas suci dari setiap orang Islam baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, namun tugas ini tidak lantas dapat ditafsirkan secara monolitik dengan serta merta menganggap kelompok (agama) lain sesat, bid'ah (heterodoks) dan karenanya perlu diselamatkan. Jika hal ini dilakukan maka yang bakal terjadi adalah gesekan, benturan bahkan pertikaian yang berujung pada kerusuhan sosial karena hampir semua agama memiliki agresivitas yang sama dalam berdakwah. Oleh karena itu diperlukan paradigma, metode dan strategi dakwah yang inklusif-pluralis dalam mengkomunikasikan pesan-pesan Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin. Paradigma dakwah yang seperti ini akan sangat berguna tidak saja bagi upaya mewujudkan kedewasaan umat dalam beragaa, tetapi juga bermanfaat sebagai faktor perekat kesatuan bangsa yang akhir-akhir ini mulai terkoyak.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain