Artikel
Agama dan negara : pergumulan pemikiran politik Islam kontemporer /
Dalam sejarah awal pertumbuhan kekauasaan Islam, negara dan agama merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Tradisi politik Islam menunjukkan agama sebagai unsur penting kehadiran dinasti-dinati Islam. Namun hancurnya kekuatan politik Islam pasca khalifah Usmaniyah di Turki daan interaksi Islam dengan Barat tentang konsep negara yang memisahkan negara dan agama sebagai upaya depolitisasi agama menimbulkan ketegangan baru di dunia Islam baik secara historis maupun konseptual tentang hubungan agama dan negara. Dalam tulisan ini, penulis melihat pandangan yang mencoba menempatkan Islam dan negara dalam sebuah sistem yang menyatu (nagara Islam) belum mampu menjanjikan harapan nyata bagi umat Islam, demikian halnya dengan pandangan yang menyatakan adanya pemisahan yang tegas antara agama dan negara. Bagi penulis, tawaran konsep negara dan agama oleh kelompok subtansialis lebih menjanjikan bagi umat Islam di tengah pluralitas kelompok dan perkembangan zaman.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain