Artikel
Hamka and the integration of the Islamic Ummah of Indonesia :
Hamka lahir dari keluarga terpelajar, kakeknya Syaokh Amrullah adalah ulama yang disegani. Hamka dididik melalui jalur pendidikan dasar di suraudan melanjutkan di mekkah. Kemudian pulang ke Indonesia menjadi guru agama dan wartawan. Berkaitan dengan persoalan agama, pemikiran Hamka pada periode sebelum kemerdekaan muncuk dalam bentuk kompromi dengan pelbagai macam kecenderungan. Dia tidak menyetujui mistik Islam yang berlebihan dan cenderung pada yang lebih legalistik. Namun Hamka juga sangat simpatik pada aspek moral ajaran sufi. Memasuki periode kemerdekaan, sosok Hamka mengalami perubahan. Sejak awal, Hamka sudah mulai terlibat dalam kegiatan politik praktis. Karena kritikny aterhadap Soekarno pada masa Orla, Hamka masuk penjara selama 2 tahun. Aktivitas politik Hamka terus berlangsung sampai akhir hayatnya. Sikap politiknya yang keras, khususnya pada zaman Orba, ditunjukkan lewat sikapnya menentang Kristenisasi dan pengundurandirinya selaku ketua MUI.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain