Artikel
Handhrami scholars in the Malay-Indonesia diaspora : a Pleminary study of Sayyid 'Uthman /
Sebagai ulama hadhrami terkemuka nusantara pada akhir abad 19 dan awal abad 20, al-Habib Sayyid 'Uthman bukanlah pengecualian dari kuatnya motif ekonomi politik. Prestasi utamanya tidak terletak pada kehebatan karir intelektual agamanya, tetapi pada posisi pentingnya dalam administrasi pemerintah kolonial Belanda Sayyid 'Uthman mengklaim bahwa seluruh sayyid dan ulama di Mekkah telah sepakat bahwa perkawinan antara seorang sharifah dan lelaki non-sayyid tidak sah hukumnya (fasakh). Sayyid 'Uthman adalah pembela gigih keberadaan Sarekat Islam (SI), gerakan protonasionalis pertama Indonesia yang menentang status quo posisi ekonomi-politik pemerintah kolonial. Ia beranggapan bahwa kehadiran SI telahmelahirkan intensifikasi penjabaran nilai-nilai Islam, SI juga telah mendorong perkembangan pengadaan fasilitas bagi kegiatan agama dan ekonomi umat Islam.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain