Disertasi
Human gegrafi dan pelecehan seksual terhadap perempuan di perguruan tinggi keagamaan islam negeri
Human geography is a suitable, safe space for men and women in the environment around campus. Sexual harassment/violence against women often occurs everywhere. Violence against women is a very inhumane act, even though women have the right to enjoy and obtain the protection of human rights and fundamental freedoms in all fields. The fear that students who are victims of sexual harassment have makes them not dare to reveal what really happened to the campus leadership. The research method uses quantitative methods with a representative sample. The results of research at UIN X1, UIN X2, UIN X3, UIN X4, IAIN X5 show that human geography is not gender-equitable, not under the condition of women. Also, there is some sexual harassment against female students due to power relations due to the subordinate condition of women. The existence of policies of the ministry of religion and campus regarding guidelines for preventing sexual harassment on campus is expected to be able to handle or prevent sexual harassment in the campus environment and have human geography that is under the conditions of women and men.
Human geografi merupakan lingkungan, ruang yang sesuai, aman untuk laki-laki dan perempuan yang terdapat di lingkungan sekitar kampus. Pelecehan seksual/ kekerasan terhadap perempuan seringkali terjadi di mana-mana. Kekerasan terhadap perempuan adalah merupakan suatu tindakan yang sangat tidak manusiawi, padahal perempuan berhak untuk menikmati dan memperoleh perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan asasi di segala bidang. Rasa takut yang dimiliki mahasiswi/a korban pelecehan seksual membuat mereka tidak berani mengungkapkan hal yang sebenarnya terjadi kepada pihak pimpinan kampus. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan sampel yang representatif. Hasil penelitian di UIN X1, UIN X2, UIN X3, UIN X4, IAIN X5 menunjukkan human geografi yang tidak adil gender, tidak sesuai dengan kondisi perempuan. Serta terdapat beberapa pelecehan seksual terhadap mahasiswi karena relasi kuasa karena kondisi perempuan yang sub ordinat. Adanya kebijakan-kebijakan kementrian agama dan kampus tentang pedoman pencegahan pelecehan seksual di kampus diharapkan dapat menangani atau mencegah terjadinya pelecehan seksual di lingkungan kampus serta memiliki human geografi yang sesuai dengan kondisi perempuan dan laki-laki.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain