Artikel
Rehabilitasi residen narkoba dengan terapi meraba di Padepokan Purbo Kayun Bendosewu Talun Blitar
Rehabilitasi spiritual dan herbal dinilai lebih efektif dan lebih dapat menarik minat residen narkoba untuk melakukan rehabilitasi ke lembaga konvensional tersebut, dibandingkan datang ke lembaga resmi kesehatan yang dibarengi perasaan khawatir terkena hukuman pidana. Hal tersebut menarik untuk dilakukan penelitian yang menggali informasi tentang rehabilitasi spiritual dan herbal yang digunakan dalam rehabilitasi residen narkoba. Adapun lokasi penelitian ini adalah Padepokan PurboKayun Blitar. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan datayaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian terdapat 10, yaitu 2 dariterapis padepokan, 4 dari residen padepokan, 4 dari seksi rehabilitasi BNNK Blitar. Tahapan analisis data dalam yaitu penyajian data, reduksi data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil menujukkan bahwa Padepokan Purbo Kayun menerapkan 3 terapi, yaitu MeRaBa (mental, rukyah, dan herbal). Selain itu, terdapat kegiatan ceramah hari Selasa dan Sabtu Malam, ramai pengunjung (bisa mencapai 40 orang). Di antara pengunjung tersebut ada yang dari lokal, luar daerah, bahkan luarprovinsi. Analisis berdasarkan teori sosial untuk aspek mental dan RCET untuk aspek rukyah dan herbal,menyepakati jika factor sosial, tekanan pada pijatan kaki, dan kebiasaan konsumsi tanaman herbalberperan efektif dalam proses rehabiltasi residen
Spiritual and herbal rehabilitation are considered more effective and more attractive to drug usersfor rehabilitation compared to seeking help from official healthcare institutions, which may beaccompanied by concerns about criminal penalties. This makes it interesting to conduct research togather information about spiritual and herbal rehabilitation used in the recovery of drug users. Theresearch location is Padepokan Purbo Kayun in Blitar. The research method used is qualitative casestudy. Data collection techniques involve observation, interviews, and documentation. There are 10 research informants, including 2 from the therapists at Padepokan, 4 from the residents of Padepokan,and 4 from the rehabilitation section of BNNK Blitar. The stages of data analysis include data presentation, data reduction, data verification, and drawing conclusions. The results show thatPadepokan Purbo Kayun implements three therapies: MeRaBa (mental, rukyah, and herbal). Additionally,there are lecture sessions on Tuesday and Saturday evenings, and the place receives a high numberof visitors (up to 40 people). Among these visitors, some come from the local area, others fromdifferent regions, and even from other provinces. An analysis based on social theory for the mental aspect and RCET for the rukyah and herbal aspects agrees that social factors, foot massage therapy,and the consumption of herbal plants play an effective role in the rehabilitation process for residents
17/02/2023-15 | J 370.5 Ino | Perpustakaan A. Yani | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain