Artikel
Efek program Pisa terhadap kurikulum di Indonesia
Artikel ini mengkaji pengaruh capaian PISA terhadap kurikulum di Indonesia. Sejak bergabung menjadi partisipan PISA pada tahun 2000 capaian indeks Indonesia secara konstan selalu berada pada level bawah dalam indeks PISA. Terbukti pada tahun 2015 Indonesia menempati urutan ke 65 dari 69 negara partisipan PISA. Di mata masyarakat dan lingkungan internasional Indonesia dianggap belum berhasil dalam menyelenggarakan pendidikan dengan standar internasional. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melihat bagaimana PISA memengaruhi kebijakan pendidikan di Indonesia. Metode yang digunakan adalah data sekunder dan kumpulan berita dari sejumlah media nasional. Berita dari sejumlah media akan digunakan sebagai analisis wacana yang menunjukkan adanya tekanan publik untuk mengubah kurikulum di Indonesia. Analisis wacana ini diambil dari tiga koran di Indonesia yang menjadikan hasil PISA sebagai berita utama. Hal ini dianalisis untuk melihat bagaimana respon publik menilai hasil PISA dan opini publik terhadap proses pendidikan yang selama ini berjalan. Untuk menguatkan analisis tersebut kajian ini menggunakan dokumen dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melihat arah kebijakan pendidikan di Indonesia yang dirancang sesuai dengan tools PISA. Penelitian dilakukan dengan desk studi selama enam bulan. Hasil yang ditemukan adalah bahwa perubahan kurikulum di Indonesia sangat sejalan dengan PISA. Salah satu penyebabnya adalah adanya tekanan publik melalui media massa terhadap peringkat yang diberikan dalam PISA yang dianggap mampu menggambarkan kualitas pendidikan Indonesia secara keseluruhan. Maka simpulan dalam artikel ini adalah perubahan kurikulum di Indonesia merupakan dampak dari program PISA
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain