Online Public Access Catalog Library UIN Sunan Ampel

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Perpanjangan
  • Bebas Pustaka
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

Skripsi

Tinjauan fiqh jinayah pada pasal 504 KUHP junto perda tahun 2009 juncto Perda No. 17 tahun 2009 di Surabaya

Tutik, Titik Triwulan - Nama Orang; Mubarok, Mohammad Shubhan, NIM. C03210022 - Nama Orang;

Penilaian

0,0

dari 5
Penilaian anda saat ini :  

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan tentang “Fiqh Jinayah pada pasal 504 KUHP Junto Perda tahun 2009 Juncto Perda No. 17 tahun 2009 di Surabaya tentang pengemis dimuka umum”. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentanag bagaimana sanksi pidana bagi pengemis menurut pasal 504 KUHP Juncto Perda No. 17 tahun 2009 di Surabaya dan bagaimana tinjauan Fiqh Jinayah terhadap sanksi pidana bagi pengemis menurut pasal 504 KUHP Juncto Perda tahun 2009 Junto Perda No. 17 tahun 2009 di Surabaya.rn Data penelitian dihimpun melalui penelitian secara langsung, pembacaan dan kajian teks (text reading) dan selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif dengan pola pikir Induktif.rnHasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam kenyataan dilapangan, pengemis yang melanggar ketertiban umum adalah pengemis yang beroperasi dan mangkal diberbagai perempatan jalan, mereka akan dimasukkan kedalam penjara untuk 1 hari saja dan setelah itu akan dikembalikan kembali ke dinas sosial untuk mendapatkan pembinaan dengan hukuman 1 hari tadi dapat menjadikan efek jera kepada para pengemis sehingga di kemudian hari tidak mereka ulangi kembali, kemudian melihat hukuman yang didapat dari pengemis yang mengemis dimuka umum dengan melanggar ketertiban umum maka hukuman tersebut masuk dalam katgegori pemaaf dikarenakan salah satu sebab hapusnya hukuman ta’zir yakni para pengemis hanya mendapat hukuman selama 1 hari, tetapi tidak menghapuskan seluruhnya. rnSejalan dengan kesimpulan di atas, maka diharapkanhendaknya pengemis jangan meminta-minta lagi di tempat manapun, karena masih banyak ketrampilan yang masih bisa dikerjakan dalam hal apa saja, karena masih banyak hal lain yang bisa dikerjakan selain meminta minta belas kasihan, dan kepada pihak Dinas Sosial untuk lebih sering merazia dan menertibkan pengemis yang saat ini masih berkeliaran di tempat manapun, khususnya di Wilayah Kota Surabaya. Terlepas dari itu semua menolong orang yang membutuhkan adalah perbuatan yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.rn


Ketersediaan
S-2014/SJ/056Perpustakaan A. YaniTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
KS-2014 056 SJ
Penerbit
Surabaya : Prodi Siyasah Jinayah Fakultas siyasarh dan Hukum UIN Sunan Ampel., 2014
Deskripsi Fisik
xi, 63 hlm. 28 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Pengemis
Sanksi Pengemis
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Online Public Access Catalog Library UIN Sunan Ampel
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek


© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik