Phenomenology appeared as one of the important approaches to Islam in the early twentieth century. This approach emphasizes on the unveiling of the role and meaning of religion in human life. In this context, phenomenology requires certain attitudes of scholars, such as empathy, epoche and eiditic vision, as well as knowledge of social sciences and humanities. This phenomenological approach wil…
Tulisan ini menelaah tiga nalar gerakan purifikasi Muhammadiyah, yaitu pertama, gerakan kembali kepada al Qur'an dan al sunnah, kedua, gerakan tajdid, ijtihad dan non mazhab, ketiga, pemberantasan TBC, berdasarkan kajian itu penulis menyimpulkan bahwa : pertama, gerakan pemurnian Muhammadiyah menawarkanpembaharuan yang khas dan secara umum berusaha merujuk kembali kepada al Qur'an dan Hadis ata…
Pergulatan pengetahuan dari dulu hingga kini tidak bisa lepas dari diskursus tentang magi, agama dan sains.Para antropolog mencoba melihat bagaimana perkembangan manusia berkaitan dengan sikap mereka terhadap masalah yang dihadapinya mulai dari dulu hingga kini.Tokoh besar dalam antropologi yan sangat berjasa dalam memetakan perkembangan sikap manusia tersebut adalah James G.Frazer.
The adagium al muhafadhah 'ala al qadim al salih wa al akhdz bi al jadid al aslah is relevant to waht we called it turas and tajdid in Hassan Hanafi's thought. Hanafi, as other contemporery Islamic thinkers, finds out that the problem of perserving Islamic tradition in one hand and continuing the dinamics of Islamic movement in another is the trus challange of Islamic discourse today. The tradi…
Pengikut aliran hukum Roscoe Pound, menekankan peran faktor sosial dalam perjalanan hukum atau pengikut madzhab hukum kontemporer bernama Legal Incentives School, yang menggunakan pilihan rasional untuk memperoleh efek hukumyang diharapkan dan untuk kemudian menggunakan kenyataan masyarakat sebagai alat pengukur kelayakan sebuah hukum untuk diterapkan, reformulasi hukum sebuah kewajaran bahkan …
Tulisan ini menganalisa perjuangan penegakan identitas minoritas muslim di negara Filipina dan Singapura. Meski goal perjuangan mereka sama, yakni keberlakuan hukum Islam, namun jalan yang mereka tempuh berbeda: Muslimin Filipina konfrontatif, muslimin Singapura persuasif. Perbedaan tersebut, menurut tulisan ini, dibentuk oleh tiga faktor. Pertama faktor kolonialisme. Minoritas muslim Filipina …